Pemilik Lahan Bantah Adanya PETI Di Desa Sigimpu


faktabaruu.net SIGI,--- Pemilik lahan membantah isu adanya aktifitas pertambangan ilegal (PETI) yang berada di Desa Sigimpu, Kecamatan Sigi Kota Kabupaten Sigi.

Bantahan tersebut disampaikan Romi, kepada media ini, Sabtu (28/12/2024).

Romi yang mengaku sebagai pemilik lahan yang diklaim oknum tertentu sebagai tempat aktifitas PETI secara blak blakan menyatakan adanya aktifitas dilahanya itu bukan aktifitas  Peti namun untuk penanaman bibit kakao dan durian.

"Aktifitas di lahan saya hanya penanaman pohon kakao dan durian dan sudah berjalan dua bulan.Awalnya  lahan yang saya buka rencana  2-5 hektare dengan persiapan bibit kakao sebanyak 1.000, durian sekitar 200 pohon. Adapun alat untuk membuka lahan itu mengunakan excavator dan Dozer dengan mempekerjakan masyarakat sekitar enam orang. Dengan masing-masing kegiatan ada yang membuat pondok untuk tempat tinggal, sekalian menanam, ada bagian operator, penanaman yang dilakukan sudah sekitar 200 pohon, dengan luasan yang dibuka sekitar 2 hektar," ujarnya.

Terkait kemarin yang di duga ada perendaman itu, kata Romi,  tadinya satu untuk kolam renang, buat istirahat istirahat, satunya lagi yang di ujung untuk kolam ikan. 

Romi mengaku lahan tersebut dibeli dari masyarakat, dengan harapan mereka telah bersyukur karena yang tadinya akses jalan hanya setapak, sekarang sudah bisa dilalui mobil.

"Untuk akses jalan yang telah dibuka, umumnya sudah dua kilo, kalau dari jalan raya sekitar 4 kilometer," bebernya.

Dia menambahkan, untuk diarea ini sebagian kebun masyarakat makanya masih ada pohon durian, jati, kakao cuman banyak yang tidak terawat.

"Jadi harapan saya kedepan selain saya bisa berkebun disini, memberi contoh kepada masyarakat bagaimana sistem tanam durian yang diharapkan karena rencana durian yang kita tanam ini durian sistem premium, jadi memang yang tumpukan karung yang, banyak  di duga materiar Rep ternyata, cuman pupuk kotoran kambing untuk di pakai bibit durian semua nantinya,"jelasnya.

Sementara Kades Sigimpu Kecamatan Sigi Kota Marliyanti mengaku mendukung 100 persen karena ini sangat baik, selain baik untuk desa, baik pula bagi masyarakat, terutama jalan, dimana puluhan tahun tidak pernah ada akses.

"Sekarang sudah mudah, yang kemarin satu hari kita jalan kaki baru tembus disini, saat ini cuma 15 menit mungkin sudah sampai di tempat tujuan," akunya.

Ia menjelaskan sebelumnya di sini ada rumah besar yang dihuni, karena selain ada tanaman jati, kemiri dan pohon durian yang cukup besar menandakan ada aktivitas perkebunan sebelumnya.

Kata dia, masyarakat pun menyambut positif dan bersyukur karena jalan yang dilalui sudah bagus untuk mengambil bambu maupun ke kebun mereka. 

Terkait dugaan adanya Peti ia pun menganggap bahwa itu isu bohong atau tidak benar adanya. Karena sumbernya juga tidak jelas, olehnya tidak usah ditanggapi terlalu dalam.

Dia berharap kedepannya lebih baik lagi akses jalan lebih panjang lagi, jarak yang ditempuh mungkin bukan sebatas disini mungkin akan di tambah lagi, masyarakat ke kebunnya lebih mudah, dan memudahkan lagi kelompok kelompok tani hutan yang ada di desa aksesnya lebih mudah membawa bibit maupun patok dan lainnya. (Enal)