Dana Stimulan Cair 100 persen Rumah Masih Terbengkalai

 

faktabaruu.net -Sigi, - Seorang oknum Ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi diduga telah melakukan tindakan yang menyebabkan kerugian terhadap salah seorang warga Desa setempat yang diketahui bernama Markus alias Ngguti. 

Kerugian yang dialami Markus tersebut, akibat dana sebanyak lima puluh juta rupiah ( Rp:50 jt ) untuk memperbaiki rumah milik Markus yang roboh pada saat musibah Gempa 2018 lalu, belum juga diperbaiki atau di selesaikan pembangunannya oleh oknum Ketua RT yang diketahui berinisial Li. Pasalnya, dana stimulan teruntuk korban bencana alam 2018 lalu, telah diterima oleh Markus,dari Bank  langsung diserahkan olehnya kepada pelaku Li atas permintaan pelaku.

Kepada Wartawan Media Bahana Indonesia, beberapa waktu lalu, Markus menjelaskan, bahwa dirinya menerima dana bantuan stimulan secara bertahap, dimana pada tahap awal dirinya menerima Rp 20 Juta dan pada tahap kedua sebesar Rp 30 Juta totalnya Rp 50 juta

"Setelah menerima bantuan itu dari Bank saya langsung serahkan pada Li atas permintaannya. Alasan Li kepada saya, karena dia (Li,red) yang mengurus dananya hingga bisa dicairkan. Dan proses pembangunan kembali rumah saya pun menjadi tanggung jawab Li, karena dananya dia yang pegang," jelas Markus kepada Media ini.

Menurut Markus, pencairan tahap kedua dari dana stimulan yang diterimanya itu, terjadi sekitar bulan April 2022 lalu.

"Jadi uang total Rp 50 juta, sudah saya serahkan kepada Li dari bulan 4 lalu, tapi sampai sekarang rumah saya belum juga selesai diperbaiki. Saya pun akan melaporkan kejadian ini," tegas Markus.

Persoalan ini pun, telah diadukan oleh Markus kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi dan menemui Kepala BPBD, Asrul Repadjori secara langsung.

Dalam pertemuan tersebut, Markus yang kala itu didampingi khusus oleh Tim Peliputan Media Bahana Indonesia, menuturkan, bahwa dirinya tak begitu memahami tentang pengelolaan dana stimulan tersebut. Alhasil, berdasarkan apa yang diperintahkan oleh Li padanya, dia (Markus,red) hanya bisa mengikuti keiinginan Li saja.

"Karena saya tidak tahu soal apapun tentang cara kelola dana stimulan ini Pak. Jadi ketika Li minta agar dananya dia yang kelola, makanya saya pun mengiyakannya. Dan Li pun menegaskan ke saya, bahwa dialah yang mengurus segala sesuatunya sehingga saya berhak mengelolah dana bantuan stimulan tersebut. Tapi sampai sekarang, rumah saya belum juga selesai," kata Markus panjang lebar menjelaskannya kepada Kepala BPBD Asrul secara langsung.

Setelah mendengarkan penjelasan Markus, saat itu juga Asrul langsung menghubungi pihak TP4 dan juga pelaku Li. Namun upaya yang dilakukan melalui via telepon selulernya tersebut, belum membuahkan hasil, sebab panggilannya belum tersambung.

Namun demikian, Kaban Asrul lalu menghubungi mantan kepala desa Salua dan terpilih kembali pada pemilihan kepala desa 17 Desembe 2022 lalu Yohanis Romang,agar dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

"Jadi, kami dari pihak BPBD memberikan waktu selama 3 bulan kepada Li untuk segera menyelesaikan bangunan rumah milik Markus. terhitung pada Markus melaporkan, Apabila dalam tenggang waktu tersebut, belum juga terselesaikan, maka kasus ini akan kami laporkan kepada pihak Kepolisian agar ditangani secara hukum yang berlaku," tegas Asrul kepada Markus dan juga Media ini saat ditemui di ruang kerjanya.

Secara terpisah, Li yang ditemui secara langsung oleh Media Bahana Indonesia di kediamannya, membenarkan bahwa dana bantuan stimulan milik Markus telah diterima seutuhnya Rp 50 Juta. 

"Uang itu, memang saya yang pegang untuk digunakan dalam perbaikkan rumahnya.Yang menjadi kendala sampai bangunannya belum selesai, karena tukang yang kerja tak lagi datang menyelesaikan. Tindakan yang saya lakukan dalam mengelola dana stimulan milik Markus ini pun telah saya koordinasikan dengan pihak TP4, juga kepala Desa salua Dan kala itu mereka (TP4,red) berkata 'atur saja' kepada saya," jelas Li kepada Bahana Indonesia.

Tak hanya itu, dari amatan Media ini secara langsung. Beberapa bahan bangunan (Kayu dan Seng, red).

Sumber ;H.T