Lima Desa 'Langganan' Banjir Rob Akibat Tanggul Ambruk


faktabaruu.net BANGKEP, - Sejak ambruk tahun 2016 silam,  tanggul pemecah ombak di Desa Ponding Ponding   sampai saat ini belum ada perhatian dari pihak pemerintah khususnya Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III untuk memperbaikinya. 

Akibatnya, jika gelombang air laut tinggi masyarakat di sekitar pantai Ponding Ponding, Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulteng harus mengungsi ke rumah keluarga. Kerusakan inipun berdampak pada beberapa Desa yang menjadi langganan banjir rob seperti Desa Lalong, Luksagu, tatakalai dan Palam.

Abrasi dan banjir Rob berdampak pada keresahan warga ini sudah beberapa kali disampaikan ke pihak BWSS III Palu namun belum ada realisasi.

"Sejak ambruk tahun 2016 lalu, kami sudah laporkan ke pihak BWSS III Sulteng untuk segera diperbaiki, namun belum ada realisasinya sampai saat ini," keluh, salah satu warga Ponding Ponding, Andrian (50) yang ditemui di lokasi.Rabu 29./ 06./ 2022

Kasi Kesra Desa Ponding-ponding, Haris mengatakan tanggul pemecah ombak yang dibangun menggunakan dana APBN lalu tersebut rusak karena dihantam gelombang laut yang terus mengikis, hingga radius puluhan meter dari bibir pantai, bahkan pasca rusaknya pemecah ombak itu, ada beberapa rumah warga yang rusak karena hantaman gelombang pasang.  

Ia pun berharap pemerintah Kabupaten maupun Provinsi khususnya Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu kiranya segera memberikan perhatian untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak agar rumah mereka terhindar dari gelombang tinggi. Kecemasan semakin menghantui warga.

Karena menurutnya, gelombang tinggi itu dari bulan 1-4 dan masih akan menerjang hingga beberapa bulan mendatang.

"Sementara ini kita khawatir, sejumlah rumah warga yang berada dibibir pantai akan hilang ditelan ombak," tandasnya.

Kepala BWSS Sulteng, Taufik yang dikonfirmasi media ini, mengatakan tanggul penahan ombak yang ambruk bukan merupakan aset BWSS.

"Melihat visual dari gambar gambar bangunan tersebut bukan aset dari perencanaan maupun bangunan BWSS," kata Taufik via nomor wattshappnya ketika membaca gambar hasil jepretan media ini. Rabu.29./ 06./ 2022

Dia mengatakan terkait dampak dan ambruknya tanggul penahan ombak,Arsat mengaku butuh dukungan dari pemerintah daerah dan propinsi untuk duduk bersama membahas.(Tim)